Selasa, 28 April 2015

PERSIAPAN SAAT MENDAKI GUNUNG


Persiapan Pendakian Gunung Buat Pemula

1.Sebelum Mendaki Gunung
- Tetapkan terlebih dahulu apakah pendakian yang anda lakukan adalah pendakian massal ( ikut kelompok pendakian ) atau pendakian sendiri bersama teman-teman. Kalau pendakian sendiri, carilah teman yang kira-kira bisa diajak mendaki. Sangat tidak direkomendasikan untuk mendaki seorang diri.. kalau bisa, pendakian sebaiknya minimal dilakukan 3 orang . Kalau terjadi sesuatu terhadap satu orang pendaki, teman yg satunya ikut menjaga sedangkan teman satu lagi turun meminta bantuan.
- Tetapkan waktu untuk mendaki gunung jauh-jauh hari, misalnya bulan depan, 2 bulan lagi dst. Kalau menurut saya sebaiknya pendakian dilakukan di musim kemarau daripada musim hujan. Saya pernah mendaki Gunung Merapi di musim kemarau dan Gunung Sindoro dan Lawu di musim hujan ..tapi jauh lebih nyaman mendaki di musim kemarau walaupun jalur pendakian pastinya berdebu tapi itu bisa kita siasati dengan memakai masker/penutup hidung.

- Tetapkan gunung apa yang akan didaki, sepakati bersama dengan teman-teman, gunung yang akan dipilih yg disesuaikan dengan kondisi transport,keuangan,fisik,dsb. Misalnya apa mau mendaki di gunung yang dekat-dekat saja atau jauh, apa mau mendaki gunung yang tinggi atau pendek atau mendaki gunung yang jalurnya sulit atau mudah.

- Untuk obat - obatan bawalah obat diare,paracetamol dan betadine itu sudah cukup menurut saya.Sakit kepala atau demam sesaat dan diare paling sering dialami biasanya dalam mendaki gunung ...saya sendiri pernah mengalaminya.Paracetamol untuk sakit kepala dan demam, obat diare untuk diare, betadine untuk luka lecet-lecet. Jangan lupa bawa tissu basah yg nantinya sangat berguna sewaktu BAB. Dalam banyak kasus lebih sering pendaki tidak akan BAB waktu naik gunung walaupun dalam sehari - hari BAB-nya teratur tetapi banyak juga yang tidak demikian.

2.Saat Mendaki Gunung
- Saat anda mendaki gunung, hal yg paling penting adalah pastikan kondisi tubuh di hari -H benar - benar sehat alias tidak sedang sakit walaupun sakit ringan. Kalau pas saat mau pendakian tiba-tiba diare,tidak enak badan,masuk angin, pusing...satu saran "batalkan pendakian".Bagaimana mungkin anda bisa mendaki gunung dengan kondisi lagi tidak sehat sementara pusingpun perlu tiduran di kasur ? Lain cerita kalau sakit terjadi saat pendakian sudah berlangsung.

- Saat di basecamp lakukan registerasi atau pencatatan di pos penjagaan.Banyak pendaki yg langsung mendaki tanpa melapor terlebih dahulu.Dalam keadaan normal hal ini tidak apa-apa baru akan sangat penting apabila terjadi sesuatu terhadap kita akan mudah bagi orang - orang atau instansi terkait ( tim SAR, warga sekitar,dsb ) dalam melakukan koordinasi dan pencarian.

- Patuhi larangan - larangan yang di tetapkan baik oleh pengelola basecamp/pendakian, penduduk lokal,dsb. Misalnya tidak boleh begini di tempat ini, tidak boleh begini di tempat itu,dst. Jika anda akan melakukan BAB atau kencing, tidak ada salahnya untuk mengucapkan "kulo nuwun" atau "permisi" sebelum melakukannya.

- Jangan lupa untuk berdoa sebelum melakukan pendakian menurut agama dan kepercayaan masing - masing agar pendakian berjalan lancar,aman,selamat dari naik sampai turunnya.

- Ikuti saja jalur pendakian yg ada. Jangan pernah berimprovisasi untuk mencari atau membuat jalur baru kalau memang tidak mengetahui medan sama sekali. Kalau menemukan percabangan jalur/jalan sebaiknya ambil saja jalur yg lebar ( yang menandakan bahwa jalur tersebut sering dilalui pendaki ). Mengambil jalur percabangan yg lebih sempit juga tidak apa- apa asal pastikan akhir dari jalur tersebut adalah pertemuan dari percabangan jalur tadi. Percabangan jalur biasanya di buat secara alamiah oleh jejak-jejak kaki pendaki yg membuat jalur lain dikarenakan jalur yang ada/utama mungkin sudah rusak, licin atau berbahaya. Cuma yang harus betul - betul diperhatikan adalah jangan sampai melalui salah satu percabangan jalur yang sebenarnya dibuat oleh penduduk lokal untuk mencari kayu bakar atau rumput.

- Jangan pernah berpisah atau meninggalkan teman, kondisi fisik masing-masing orang berbeda-beda ada yg kuat ada yang tidak, jadi...kalau ada teman atau malah kita sendiri yang selalu tertinggal adalah wajar. Kalau ada teman yang tidak kuat meneruskan pendakian ..diskusikan bersama.

- Pastikan untuk benar - benar meninggalkan tempat dalam keadaan api padam saat melakukan aktifitas yang berhubungan dengan api. Kebakaran gunung sering terjadi akibat pendaki yang lalai atau lupa mematikan api secara sempurna saat meninggalkan gunung.

- Tumbuhkanlah rasa solidaritas diantara sesama pendaki lain. Apabila menemukan pendaki yang harus memerlukan pertolongan lakukan secepatnya bila perlu hentikan pendakian dan dahulukan menolong pendaki tersebut. Atau kalau ada pendaki yang kehabisan bekal/minum, berbagilah kalau memang bekal /minum yang kita bawa di rasa cukup untuk berbagi.

- Jika pendakian dirasa berbahaya karena faktor cuaca atau hal lainnya..jangan teruskan pendakian. Bagaimanpun keselamatan kita lebih utama dari hal apapun, toh pendakian lain kali masih bisa di rencanakan atau dilakukan di kemudian hari.

- Jika terjadi sesuatu terhadap pendakian kita ( tersesat misalnya ), tetaplah tenang,jangan panik, berpikir jernih.Jangan pernah terpisah dari teman - teman. ( Persiapan bekal yang cukup bahkan lebih dari cukup akan sangat membantu nantinya ).

- Saat sudah turun laporkan diri kembali di basecamp kalau kita sudah turun dari pendakian, jangan sampai membuat petugas basecamp atau tim sar kelabakan karena dikiranya kita tidak turun atau terjadi sesuatu diatas sana.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar